Banyak cerita mistis yang berkembang di masyarakat Semarang terkait dengan Lawang Sewu, mulai dari mitos hingga kisah nyata yang berkaitan dengan sejarah kelam bangunan ini. Tidak sedikit pengunjung yang merasakan aura berbeda saat berada di dalamnya, sehingga muncul pertanyaan besar, kenapa Lawang Sewu angker?
Melalui artikel ini, Info Jateng Pos akan membahas secara mendalam tiga alasan utama yang menjadikan Lawang Sewu memiliki reputasi sebagai tempat angker dan beberapa kisah horor di Lawang Sewu.
Kenapa Lawang Sewu Masih Dianggap Angker?
Berikut beberapa alasan mengapa Lawang Sewu dianggap angker?
1. Sejarah Kekerasan di Masa Penjajahan
Sebagai salah satu alasan utama, sejarah kekerasan yang terjadi di Lawang Sewu menjadi akar dari reputasi angkernya. Pada masa penjajahan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai markas militer dan penjara bawah tanah.
Tahanan yang ditahan di sini mengalami berbagai metode penyiksaan yang kejam, seperti waterboarding, pemukulan dengan benda keras, hingga setrum listrik. Metode ini tidak hanya melukai fisik para tahanan, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam secara psikologis.
Cerita-cerita ini sering kali diceritakan kembali dari generasi ke generasi sehingga menjadi alasan keangkeran Lawang Sewu. Keberadaan ruang bawah tanah yang gelap dan seram semakin menambah kesan horor yang melekat pada bangunan ini.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kekejaman ini, kunjungi sejarah penyiksaan di Lawang Sewu.
2. Kisah Mistis dan Mitos Lokal
Cerita mistis dan mitos lokal turut memperkuat kenapa Lawang Sewu angker. Salah satu kisah yang paling dikenal adalah penampakan hantu wanita berkebaya putih yang sering disebut sebagai Noni Belanda. Konon, hantu ini sering terlihat berjalan di koridor bangunan.
Selain itu, mitos tentang hantu prajurit Jepang yang masih berkeliaran di malam hari juga menjadi bagian dari cerita horor Lawang Sewu. Cerita-cerita ini membuat banyak orang penasaran sekaligus takut untuk menjelajahi setiap sudut bangunan ini, terutama saat malam hari.
3. Desain Bangunan yang Menyeramkan
Desain arsitektur Lawang Sewu sendiri turut berperan dalam menciptakan kesan angker. Bangunan ini memiliki ribuan pintu dan koridor panjang yang membingungkan, membuat siapa pun yang berada di dalamnya merasa seperti diawasi.
Pencahayaan minim dan keberadaan ruang-ruang gelap juga memberikan suasana yang mencekam, terutama di malam hari. Banyak pengunjung merasa bahwa desain ini tidak hanya indah secara arsitektural, tetapi juga menimbulkan imajinasi horor yang memperkuat cerita-cerita mistis tentang Lawang Sewu.
Sejarah dan Latar Belakang Lawang Sewu
Lawang Sewu tidak hanya dikenal karena cerita mistisnya, tetapi juga sejarah kelam Lawang Sewu yang masih jadi perbincangan. Sebagai bangunan yang didirikan pada masa kolonial Belanda, Lawang Sewu memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah Indonesia, terutama di masa penjajahan.
1. Pembangunan dan Fungsi Awal
Lawang Sewu dibangun pada awal abad ke-20 oleh pemerintah kolonial Belanda. Awalnya, bangunan ini berfungsi sebagai kantor administrasi bagi Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api pertama di Hindia Belanda.
Dengan arsitektur khas Eropa, Lawang Sewu dirancang untuk memaksimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara. Hal ini menjadikan bangunan ini salah satu mahakarya arsitektur pada masanya, meskipun kini lebih dikenal karena aura mistis yang menyelimutinya.
Info Jateng Pos sebelumnya telah mengulas artikel Lawang Sewu ada berapa pintu, kamu bisa menyimaknya, ya.
2. Peran Lawang Sewu di Masa Penjajahan
Selama masa penjajahan Jepang, Lawang Sewu berubah fungsi menjadi markas militer. Tidak hanya digunakan sebagai tempat strategis, bangunan ini juga menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa kelam, seperti penyiksaan tahanan di ruang bawah tanahnya.
Penjara bawah tanah ini menjadi simbol dari penderitaan tahanan perang yang tidak jarang berakhir dengan kematian. Cerita-cerita ini terus diwariskan, menjadikan Lawang Sewu sebagai saksi bisu dari masa-masa kelam penjajahan Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah nasional. Kini, Lawang Sewu menjadi destinasi wisata yang menyimpan banyak cerita, baik sejarah maupun mitos, yang menarik perhatian wisatawan dari berbagai penjuru.
3. Kisah Mistis di Lawang Sewu
Lawang Sewu tidak hanya menyimpan sejarah kelam, tetapi juga cerita-cerita mistis yang terus hidup hingga kini. Bangunan ini sering kali disebut sebagai salah satu tempat paling angker di Indonesia, dan cerita-cerita ini kerap menarik perhatian wisatawan yang penasaran dengan sisi horor Lawang Sewu.
4. Ruang Bawah Tanah: Saksi Kekejaman Masa Lalu
Ruang bawah tanah Lawang Sewu menjadi salah satu bagian paling menyeramkan dari bangunan ini. Dulunya digunakan sebagai tempat penahanan dan penyiksaan tahanan pada masa penjajahan Jepang, ruang bawah tanah ini menyimpan cerita kelam yang terus dibicarakan hingga kini.
Banyak pengunjung mengaku merasakan aura yang berbeda saat berada di sini. Suasana yang gelap dan lembap, ditambah dengan sejarah kelamnya, menjadikan ruang bawah tanah ini sebagai salah satu titik paling angker di Lawang Sewu.
Urban Legend: Hantu dan Cerita Mistis
Selain sejarahnya yang kelam, Lawang Sewu juga menjadi tempat dari banyak urban legend. Penampakan hantu wanita berkebaya putih atau yang dikenal sebagai Noni Belanda adalah salah satu cerita yang paling sering didengar. Hantu ini dikatakan sering terlihat di koridor atau dekat jendela bangunan.
Selain itu, cerita tentang suara langkah kaki di malam hari, suara-suara aneh, hingga bayangan misterius juga menjadi bagian dari cerita mistis Lawang Sewu. Semua cerita ini membuat Lawang Sewu semakin dikenal sebagai tempat yang tidak hanya bersejarah tetapi juga penuh misteri.