Pada era digital yang semakin maju, peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia Search Engine Optimization (SEO) menjadi topik hangat di kalangan praktisi digital marketing. AI tidak hanya membantu dalam pencarian informasi tetapi juga berperan dalam pembuatan konten, yang memunculkan tantangan baru bagi para pemilik blog dan website.
AI Mengubah Cara Pengguna Mencari Informasi
AI, khususnya Large Language Models (LLM) seperti ChatGPT dan Gemini, kini digunakan di berbagai platform sebagai sumber informasi alternatif. Teknologi ini memungkinkan pengguna mendapatkan jawaban langsung tanpa perlu mengunjungi situs web, yang berdampak pada penurunan traffic organik di banyak website.
Mengutip pendapat Founder DailySEO ID, Ilman Akbar di beberapa negara, traffic website turun 30-60% akibat meningkatnya ketergantungan pengguna pada AI untuk mencari informasi.
“AI kini menjadi sumber informasi baru yang mengurangi traffic ke website, tetapi ini bukan berarti SEO mati. SEO hanya berevolusi.” ujar Ilman dalam sebuah webinar yang disiarkan melalui channel YouTube BLOG TIPS pada 26 Februari 2025,
Di Indonesia, dampak AI terhadap traffic website masih dalam tahap observasi. Namun, data dari Google Analytics menunjukkan adanya peningkatan traffic yang berasal dari AI-generated search results, yang bisa menjadi peluang baru bagi para praktisi SEO.
Dengan kata lain, meskipun AI mengambil sebagian traffic, ada kemungkinan untuk memanfaatkannya sebagai sumber traffic baru jika dikelola dengan strategi yang tepat.
Bagaimana SEO Beradaptasi di Era AI?
AI tidak serta-merta menggantikan manusia dalam pembuatan konten. Namun, pemilik website harus lebih cermat dalam menyajikan informasi yang memiliki nilai tambah dibandingkan dengan hasil AI. Google sendiri semakin memperkuat algoritma E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) untuk memastikan bahwa konten yang dibuat memiliki kredibilitas tinggi.
Sebagai contoh, konten yang hanya disusun menggunakan AI tanpa sentuhan manusia cenderung sulit bersaing dalam peringkat pencarian. Oleh karena itu, penggunaan AI sebaiknya difokuskan untuk membantu riset, mengembangkan ide, dan merancang struktur konten, sementara bagian utama tetap memerlukan campur tangan manusia untuk meningkatkan nilai tambah bagi pembaca.
Selain itu, terus belajar SEO, membangun brand yang kuat, menggunakan strategi SEO berkelanjutan sangat penting agar blogger tidak hanya bergantung pada Google tetapi juga memanfaatkan berbagai kanal seperti media sosial dan komunitas digital.
Masihkah Blog Menguntungkan?
Meskipun AI semakin canggih, blog tetap memiliki peran penting selama mampu memberikan information gain, yaitu nilai tambah yang tidak bisa diberikan oleh AI. Pemilik blog disarankan untuk lebih fokus pada konten berbasis pengalaman, studi kasus, serta wawasan unik yang tidak dapat dengan mudah direplikasi oleh AI.
Dalam konteks monetisasi, pemilik blog perlu lebih kreatif dalam mencari sumber pendapatan selain dari iklan. Strategi seperti affiliate marketing, penjualan produk digital, kursus online, dan sponsorship dapat menjadi alternatif dalam menghasilkan pendapatan yang lebih stabil. Selain itu, blog yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan audiens dan membuka peluang kolaborasi dengan berbagai brand.
Blogger harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, memahami tren terbaru, dan menerapkan strategi yang relevan agar tetap kompetitif. Mengutip informasi dari NandoRifky.com, blogger juga dapat mengoptimalkan pencarian berbasis suara (voice search) yang semakin populer di era AI.
Dengan memahami cara kerja algoritma pencarian suara dan mengoptimalkan konten untuk pertanyaan berbasis percakapan, blogger dapat meningkatkan peluang muncul di hasil pencarian. Mengikuti perkembangan teknologi, seperti pemanfaatan AI dalam SEO, serta membangun jaringan komunitas yang kuat, dapat membantu blogger untuk tetap relevan.