Syarat Kerja di Korea untuk Wanita Lengkap dengan Pengalaman PMI

Frieda

syarat kerja di korea untuk wanita
Ilustrasi pekerja Indonesia di Korea. Foto: Freepik.com

Bekerja di luar negeri, khususnya di Korea Selatan, menjadi impian banyak perempuan Indonesia. Namun, memahami syarat kerja di Korea untuk wanita secara menyeluruh adalah langkah awal yang tidak boleh diabaikan. Salah satu syarat utamanya adalah harus berusia antara 18 hingga 39 tahun dan dalam kondisi sehat jasmani.

Meskipun secara aturan hukum perempuan diperbolehkan bekerja di Korea, realitanya peluang tersebut tidak sebanyak yang tersedia untuk laki-laki. Jenis pekerjaan yang dibuka umumnya berada di sektor manufaktur dan perikanan yang memiliki tuntutan fisik cukup tinggi.

Dalam artikel ini, Info Jateng Pos akan membahas secara lengkap mengenai syarat kerja di Korea untuk wanita, mulai dari syarat umum, dokumen penting, hingga prosedur resmi. Artikel ini juga menghadirkan pengalaman nyata dari para Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan seperti yang dibagikan oleh Enda P Java dan Puput di kanal YouTube Yuna Nuna.

Syarat Kerja di Korea untuk Wanita

Secara umum, berikut adalah persyaratan dasar yang harus dipenuhi perempuan Indonesia yang ingin bekerja di Korea Selatan:

  • Usia antara 18 hingga 39 tahun.
  • Minimal lulusan SMP atau sederajat.
  • Tidak memiliki riwayat penyakit berat seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, dan sifilis.
  • Tidak buta warna dan tidak memiliki cacat fisik atau amputasi.
  • Tidak sedang hamil.
  • Tidak memiliki catatan deportasi dari Korea atau dicekal bepergian oleh pemerintah.
  • Tidak pernah bekerja di Korea lebih dari 5 tahun sebelumnya.

Menurut pengalaman Enda P Java dalam akun Youtubenya, secara aturan memang terbuka untuk perempuan, namun kenyataannya lapangan kerja di Korea untuk perempuan sangat terbatas. Sebagian besar lowongan masih didominasi oleh sektor yang lebih banyak membutuhkan tenaga laki-laki.

Dokumen Penting yang Harus Disiapkan

Persiapan administrasi adalah fondasi utama dalam proses kerja ke luar negeri. Berikut daftar dokumen yang perlu disiapkan:

  • e-KTP dan Kartu Keluarga (KK).
  • Ijazah terakhir dan akta kelahiran.
  • Paspor yang masih aktif.
  • Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polda.
  • Surat keterangan sehat dan tidak buta warna.
  • Kartu pencari kerja (kartu kuning).
  • Surat izin dari keluarga, disahkan oleh perangkat desa.
  • Buku rekening aktif atas nama pribadi.

Pastikan seluruh dokumen ini asli, lengkap, dan tidak ada yang kedaluwarsa saat mendaftar.

Tahapan Resmi Menuju Korea (Program G to G)

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan memiliki program kerja sama resmi bernama G to G (Government to Government) yang diselenggarakan melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Human Resources Development Service of Korea (HRD Korea). Program ini dirancang untuk menyalurkan tenaga kerja Indonesia ke Korea Selatan secara legal dan aman melalui sistem Employment Permit System (EPS). Program G to G membuka kesempatan bagi WNI berusia 18 hingga 39 tahun untuk bekerja di sektor manufaktur, perikanan, jasa, hingga galangan kapal.

Berikut adalah tahapan lengkap dalam Program G to G:

  1. Pendaftaran Online melalui portal resmi SISKOP2MI (https://siskop2mi.bp2mi.go.id), dengan mengunggah dokumen yang dibutuhkan.
  2. Pelatihan dan Tes EPS-TOPIK, yaitu ujian kemampuan bahasa Korea meliputi tes mendengarkan dan membaca.
  3. Ujian Keterampilan dan Tes Fisik, untuk beberapa sektor tertentu, dilakukan setelah lulus EPS-TOPIK.
  4. Sending dan Job Matching, di mana data peserta yang lulus dikirim ke HRD Korea untuk dicocokkan dengan kebutuhan perusahaan.
  5. Penandatanganan Kontrak Kerja (SL – Standard Labor Contract), jika peserta lolos tahap seleksi perusahaan di Korea.
  6. Pembekalan dan Pemberangkatan, termasuk medical check-up, pembuatan visa kerja, dan orientasi pra-keberangkatan.

Program ini tidak memungut biaya penempatan seperti pada jalur swasta, tetapi peserta tetap perlu menanggung biaya pribadi seperti pelatihan, ujian, dan administrasi dokumen.

Baca juga: Syarat Kerja di Taiwan

Jenis Pekerjaan yang Tersedia untuk Wanita

Pekerjaan yang terbuka untuk perempuan di Korea Selatan umumnya berada di sektor:

  • Manufaktur: perakitan, pengemasan, dan produksi ringan.
  • Perikanan: pengolahan hasil laut dan pekerjaan pendukung.
  • Jasa: terbatas di sektor hospitality atau cleaning service (namun sangat jarang via G to G).

Meskipun terbatas, menurut pengalaman Mbak Puput, ia tetap bisa bekerja di sektor manufaktur setelah lolos semua tahapan.

Kuliah Sambil Kerja di Korea: Bisa Nggak?

Salah satu jalur yang terbuka adalah kuliah di Universitas Terbuka (UT) cabang Korea. Menurut pengalaman Puput, ia berhasil kuliah sambil bekerja di pabrik yang memproduksi vape dan gadget. Tugas utamanya adalah membersihkan komponen dan membuka stiker pada produk menggunakan alkohol dan alat bantu seperti sprayer. Lingkungan kerjanya didominasi oleh pekerja Korea, meskipun ada juga beberapa pekerja Indonesia. Beban kerjanya tidak seberat pekerjaan laki-laki, karena disesuaikan dengan kemampuan fisik perempuan.

Meski harus mengorbankan waktu istirahat, Puput merasa bangga bisa membiayai kuliahnya sendiri tanpa membebani orang tua. Ia menyebut bahwa perempuan umumnya tidak ikut lembur malam (seperti pukul 21.00–23.00), karena waktu tersebut biasa digunakan untuk istirahat atau kuliah. Gaji yang ia terima setara dengan pekerja laki-laki, namun jam kerja bisa menyesuaikan kondisi fisik dan jadwal belajarnya. Biaya kuliah berkisar antara 150.000 hingga 250.000 KRW per semester dan proses pendaftarannya cukup mudah.

Pertanyaan Seputar Syarat Kerja di Korea untuk Wanita

Apakah orang Korea banyak yang nggak bisa bahasa Inggris?

Sebagian besar orang Korea telah belajar bahasa Inggris sejak sekolah dasar, namun kemampuan berbicara mereka masih terbatas, terutama di luar kota besar. Menurut data EF EPI 2023, Korea Selatan menempati peringkat ke-49 dunia dalam hal kemampuan bahasa Inggris. Karena itu, penting bagi pekerja migran Indonesia untuk tetap belajar bahasa Korea agar bisa berkomunikasi lebih lancar dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti apa budaya kerja di Korea Selatan?

Budaya kerja di Korea Selatan dikenal sangat disiplin, dengan jam kerja panjang dan penghargaan tinggi terhadap loyalitas. Karyawan sering diminta datang lebih awal dan pulang lebih lambat dari jam kerja resmi. Hubungan kerja juga dipengaruhi oleh struktur hierarki yang ketat, di mana junior wajib menghormati senior. Selain itu, kegiatan sosial kantor seperti makan malam bersama (hweshik) sering diadakan sebagai bagian dari membangun solidaritas tim.

Berapa gaji kerja di Korea untuk perempuan?

Gaji pokok pekerja migran perempuan di Korea Selatan berkisar antara 2 juta won per bulan atau sekitar Rp23–24 juta. Jika mendapat lembur dan tunjangan lain, total pendapatan bisa mencapai Rp30 juta per bulan, tergantung sektor dan beban kerja.

Berapa lama biasanya menunggu setelah lulus EPS-TOPIK?

Bisa memakan waktu 1 hingga 3 tahun tergantung kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan di Korea.

Bagaimana cara cek PJTKI resmi?

Kamu bisa membaca panduan lengkap di artikel cara mengecek pjtki resmi untuk mengetahui apakah lembaga penyalur kerja ke luar negeri tersebut legal atau tidak. Panduan ini mencakup langkah-langkah memverifikasi melalui BP2MI, serta tips menghindari penipuan.

Artikel Terkait

Tags

Artikel Terbaru